Sabtu, 17 Desember 2011

Malu Kepada Tuhan

Saat itu aku sedang berada di sebuah klinik untuk menemani tanteku. Di ruang tunggu klinik ada sebuah TV, TV itu menayangkan sebuah iklan, "kuberi 1 permintaan... pengen ganteng.... ngimpi". Lalu seorang ibu disebelahku berkata kepada anaknya yang berusia sekitar 5-6thn  "Sam, kalau Tuhan berkata Ku beri satu permintaan, Sam mau minta apa ?" Si Sam berpikir sejenak dan tersenyum, lalu ia berkata "Tidak minta apa-apa ma" Ibunya pun kaget mendengar jawaban anaknya itu "Loh kok gitu nak?" tanya ibunya. "Aku malu ma sama Tuhan, soalnya selama ini Sam udah banyak permintaan, ntar dikirain Tuhan Sam rakus, kan Tuhan Maha tau pasti Tuhan udah tau apa yang Sam butuhkan, jadi Sam tinggal tunggu aja apa yang diberi Tuhan buat Sam" Ibunya pun tersenyum.
Aku ingin berkata sesuatu, tapi tidak sempat karena petugas disana sudah keburu memanggil namanya untuk masuk ke ruang periksa. Ibu itu menuntun anaknya untuk berjalan, ternyata kaki si Sam itu pincang. Aku pun mencoba merenungkan jawaban anak itu tadi, karena aku datang kesini untuk menemani tanteku konsultasi ke dokter ahli kosmetik/bedah plastik guna merubah wajahnya yang katanya sudah mulai mengeriput dimakan usia, padahal bagiku untuk usia seperti tanteku itu dia masih terliat cantik sekali. Setelah memikirakan maksud jawabyan anak itu tadi, aku terharu akan jawabannya dan ketulusan hati si Sam, begitu yakin apa yang di berikan Tuhan (tanpa kita meminta) itu yang terbaik. makadari itu, aku ingin memiliki pemikiran seperti Sam, bersyukur dengan apa yang telah diberi dan didapatkan dari Tuhan. Tiba-tiba pikiranku pun kembali ke tanteku, apakan yang dilakukan tanteku baik, apakah pemikiran tanteku itu bermaksud sama seperti pemikiran Sam tadi. 

-----

Setelah itu laun lama, tanteku selesai di operasi, aku pun terkesan dengan kecantikan tanteku yang 'baru', dia terlihat lebih muda. Apakah keberhasilan dokter membedah wajah tanteku bagian yang di kehendaki Tuhan ?