Sabtu, 18 Februari 2012

Sangeh


Sebenarnya Sangeh memiliki pesona wisata hutan dimana didalamnya banyak dihuni ratusan kera. Dahulu, kera-kera di Sangeh memang terkenal liar dan sering mengganggu para pengunjung. Selain liar, mereka juga sangat jahil karena mereka seringkali mengambil barang-barang milik pengunjung, namun barang-barang tersebut akan dikembalikan bila kera-kera tersebut diberi sedikit makanan. Saat ini kera-kera di Sangeh tidak lagi seliar dan sejahil dahulu karena sekarang kera-kera tersebut telah diurus dengan baik.
Seperti halnya manusia, kera-kera Sangeh ini juga memiliki beberapa kelompok dimana tiap-tiap kelompok memiliki pemimpin.Dari kelompok-kelompok tersebut memiliki pemimpin tertinggi atau bias dikatakan raja dari seluruh raja kera yang ada di Sangeh. Raja dari seluruh kera ini tinggal di tempat yang paling luas di Sangeh ini dimana di tempat tersebut terdapat sebuah Pura yang sangat terkenal kesakralannya yaitu Pura Bukit Sari.


Entah bagaimana caranya, pemimpin kera ini dipilih karena mereka memiliki kekuatan dan karisma yang sangat luar biasa. Bahkan mereka memilki hak-hak yang lebih bila dibandingkan dengan kera-kera lainnya, seperti saat mengawini kera betina atau saat mendapatkan jatah makanan. Sebagai raja kera, biasanya akan memperoleh jatah makanan pertama kali sampai puas, sebelum raja kera ini memberikan jatah makanan tersebut kepada kera-kera yang lain.


Di dalam Taman Wisata Sangeh ini memang banyak ditumbuhi tanaman pala sehingga sering disebut sebagai hutan pala. Menurut berbagai informasi yang didapat, hutan pala ini sudah berumur ratusan tahun, bahkan diantara pohon-pohon pala yang tumbuh disini konon ada yang telah berumur hingga ratusan tahun. Sebagian besar kawasan hutan wisata ini memang menjadi tempat hunian para kera, hanya sebagian kecil saja yang dimanfaatkan para pengusaha untuk membuat beberapa kios untuk menjual beraneka ragam cinderamata maupun makanan dan minuman.



Menurut informasi yang didapat dari Pengelola Taman Wisata Sangeh ini, hutan wisata ini dibuat sebagai taman dari Kerajaan Mengwi. Agar taman ini terlihat cantik dan indah, maka taman ini ditanami pohon pala yang konon khusus didatangkan dari Gunung Agung. Sebenarnya rencana pembuatan taman wisata ini sangat dirahasiakan, namun akhirnya diketahui juga oleh beberapa orang, akibatnya pebuatan taman ini dihentikan sehingga kawasan itu kemudian diberi nama Sangeh yang artinya ada orang yang melihat.


Selain pohon pala, masih ada juga tanaman yang tumbuh di area pelataran depan Taman Wisata Sangeh yaitu pohon pule. Di Bali, pohon pule ini memiliki banyak itu tetapi tentu saja tidak boleh begitu saja orang mengambil kayu atau dahannya karena harus dicari dulu hari baiknya serta sebagai tanda meminta ijin maka harus memberi sarana persembahan terlebih dahulu. Ada pula pohon pule yang cukup istimewa yang juga tumbuh di area pelataran ini. Oleh orang-orang di seikitarnya, poho pule ini diberi nama Pohon Lanang Wadon karena di bagian bawah pohon ini menyerupai alat kelamin pria dan wanita.


Sayangnya saat ini Taman Wisata Sangeh jarang dikunjungi oleh para wisatawan baik wisatawan manca negara maupun wisatawan domestik.Hal ini mungkin disebabkan kurangnya promosi akan keberadaan tempat wisata yang cukup indah dan unik ini.
Melakukan perjalanan ke Taman Wisata Sangeh ini memang menyenangkan dan sulit untuk dilupakan mengingat tingkah polah para kera yang unik dan lucu-lucu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar